Pada tahun 1944, kondisi politik dan militer Jepang mulai terdesak sehingga tuntutan akan kebutuhan
Pada tahun 1944, kondisi politik dan militer Jepang mulai terdesak sehingga tuntutan akan kebutuhan bahan-bahan perang makin meningkat. Untuk mengatasinya, pemerintah Jepang mengadakan kampanye penyerahan bahan pangan dan barang secara besar- besaran. Pengumpulan padi petani diadakan dengan membentuk semacam koperasi yang bernama kumiai. Melalui kumiai, Jepang mengharuskan rakyat menyerahkan hasil pangan 30% untuk pemerintah dengan harga yang ditetapkan pemerintah Jepang, 30% untuk lumbung desa, dan hanya 40% menjadi hak pemiliknya. Tidak ada petani yang bisa lolos dari kebijakan yang mencekik tersebut, juga tidak ada yang berani melawan.
1. Kembangkan imajinasi Anda. Dengan kebijakan seperti itu, apakah dampak- dampaknya bagi rakyat Indonesia?
A. Kekurangan pangan.
B. Menurunnya gairah kerja.
C. Menjadi sejahtera secara ekonomi.
D. Terpenuhinya kebutuhan pangan Jepang.
E. Terjadinya surplus pangan di tengah masyarakat.
Pembahasan:
Berdasarkan teks, kebijakan kewajiban setor pangan dalam jumlah yang besar itu tentu saja mengakibatkan rakyat mengalami kekurangan pangan. Hal ini karena petani hanya mendapatkan 40% bagian dari tanah garapannya.
Jawaban: A
2. Tentukan pernyataan-pernyataan berikut yang sesuai dengan teks tersebut...
A. Pemilik hasil panen banyak yang melawan Jepang.
B. Rakyat menyerahkan 30% hasil pangan secara gratis.
C. Jepang membeli 30% hasil panen rakyat dengan harga murah.
D. Pembentukan koperasi pertanian melatih rakyat menabung dan berhemat.
E. Penyerahan wajib dilakukan berdasarkan kesepakatan Jepang dengan rakyat.
Pembahasan:
Di dalam teks disebutkan bahwa Jepang mengharuskan rakyat menyerahkan hasil pangan 30% untuk pemerintah dengan harga yang ditetapkan pemerintah Jepang. Hal ini berarti Jepang membeli 30% hasil panen rakyat dengan harga murah
Jawaban: C
Post a Comment for "Pada tahun 1944, kondisi politik dan militer Jepang mulai terdesak sehingga tuntutan akan kebutuhan"