Perkataan itu didengarkan oleh orang muda dengan sabar. Ia memandang, Watak okoh Asri yang tergambar
Perhatikan cuplikan novel berikut!
Perkataan itu didengarkan oleh orang muda dengan sabar. Ia memandang kepada asap rokok, yang dihembuskannya ke atas perlahan-lahan, sambil berpikir-pikir. Kemudian ia pun melihat tenang-tenang kepada ibunya.”Berkatalah habis-habis dahulu, Ibu,” ujarnya. “Bukanlah ada lagi yang terasa dalam hati Ibu?”
“Benar sekarang sudah datang waktu yang baik bagimu akan berumah tangga. Sudah adakah terpikir olehmu, hendak kawin?”
Asri menghembuskan asap rokoknya pula serta berdiam diri. Sejurus antaranya ia pun berkata dengan riang.” Rupanya sudah lama pikiran sedemikian timbul dalam hati Ibu, bukan?”
“Benar kataku itu atau tidak?”
“Tentu saja benar, Ibu”.
(Salah Pilih, Nur St.Iskandar)
Watak okoh Asri yang tergambar dalam penggalan novel tersebut adalah ....
A. baik hati
B. sombong
C. keras
D. rendah hati
E. lembut
Pembahasan:
Watak okoh Asri yang tergambar dalam penggalan novel tersebut adalah keras.
Jawaban: C
Post a Comment for "Perkataan itu didengarkan oleh orang muda dengan sabar. Ia memandang, Watak okoh Asri yang tergambar"