Keberagaman di Indonesia Bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk. Kemajemukan ini
Keberagaman di Indonesia
Bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk. Kemajemukan ini terjalin dalam satu ikatan sebagai satu kesatuan bangsa yang utuh dan berdaulat. Selain didasari oleh latar belakang sosial budaya, geografi, dan sejarah yang sama, kesatuan bangsa Indonesia juga didasari oleh kesatuan pandangan, ideologi, dan falsafah hidup. Pandangan, ideologi, dan falsafah hidup bangsa Indonesia secara holistik tecermin pada sila-sila Pancasila sebagai dasar negara. Sementara itu, kesatuan pandangan, ideologi. dan falsafah hidup secara eksplisit tercantum pada lambang negara dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang bermakna beraneka ragam (suku, ras, agama, budaya, golongan), tetapi tetap satu (bangsa Indonesia).
Gambaran tentang struktur dan kemajemukan penduduk Indonesia dapat dilihat pada data Sensus Penduduk (SP) tahun 2010. Sensus atau cacah jiwa adalah proses pencatatan, perhitungan, dan publikasi data demografis yang dilakukan terhadap semua penduduk yang tinggal menetap di suatu wilayah tertentu. Sensus biasanya dilakukan satu kali dalam satu dekade. Sensus penduduk yang sudah pernah dilakukan di Indonesia, yaitu tahun 1920 (masa Hindia Belanda), 1961, 1971, 1980, 1990, 2000 dan terakhir tahun 2010 dan 2020.
Status kewarganegaran penduduk Indonesia sesuai SP 2010, mayoritasnya adalah WNI dengan jumlah mencapai 236.728 ribu jiwa atau sekitar 99,8%. Sementara itu, penduduk yang dikategorikan sebagai WNA mencapai 73 ribu jiwa atau sekitar 0,03%.
Komposisi penduduk Indonesia menurut kelompok suku bangsa menurut SP 2010 memperlihatkan suku Jawa sebagai kelompok suku terbesar dengan populasi sebanyak 85,2 juta jiwa (40,2% ). Suku bangsa terbesar kedua adalah suku Sunda dengan jumlah mencapai 36,7 juta jiwa (15,5%), menyusul suku Batak dengan jumlah mencapai 8,5 juta jiwa (3,6%). Suku terbesar keempat adalah suku asal Sulawesi sebanyak 7,6 juta jiwa (3,3%) yang merupakan gabungan dari 208 suku bangsa di Sulawesi (selain suku Makassar, Bugis, Minahasa, dan Gorontalo). Terbesar kelima adalah suku Madura yang mencapai 7,18 juta jiwa (3,03%).
Kemajemukan bangsa Indonesia tidak hanya terlihat dari beragamnya jenis suku bangsa, tetapi terlihat juga dari beragamnya agama yang dianut penduduk. Agama dengan jumlah penganut paling banyak secara berturut berdasarkan SP 2010 adalah agama Islam dengan jumlah 207,2 juta jiwa (87,18%), diikuti Kristen Protestan sebesar 16,5 juta jiwa (6,96%), Kristen Katolik sebanyak 6,9 juta jiwa (2,91% ), Hindu 4,01 juta jiwa (1,69%), Buddha sebesar 1,7 juta jiwa (0,72%) dan Konghucu dengan pemeluk sebesar 127,1 ribu jiwa (0,05%).
Selanjutnya, keberagaman bangsa Indonesia tampak dalam penggunaan bahasa daerah. Berdasarkan SP 2010, pengguna bahasa daerah sebagai bahasa keseharian dan rumah tangga sebesar 79,5 persen. Sementara itu, 19,9 persen menggunakan bahasa Indonesia, dan sisanya sebesar 0,3 persen menggunakan bahasa asing.
Sumber: indonesia.go.id
Soal 1
Berikut ini pernyataan mengenai stratifikasi sosial, diferensiasi sosial, dan heterogenitas masyarakat yang tecermin pada stimulus. Beri tanda centang (✓) pada kotak pilihan yang sesuai. (Pernyataan benar lebih dari satu).
(A) Bangsa Indonesia majemuk karena memiliki suku bangsa, budaya, dan bahasa yang sama.
(B) Salah satu faktor pendorong kesatuan bangsa Indonesia adalah kenyataan sama-sama pernah dijajah.
(C) Gotong royong adalah salah satu contoh kesamaan budaya yang mendorong kesatuan bangsa Indonesia.
(D) Sensus Penduduk atau cacah jiwa biasanya dilakukan satu kali dalam sepuluh tahun.
(E) Sensus Penduduk di Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat dilakukan pada tahun 1961.
Pembahasan:
Pernyatan pertama tidak sesuai. Pada cuplikan novel tersebut menunjukan bahwa bangsa Indonesia majemuk, kemajemukan ini terjalin dalam satu ikatan sebagai satu kesatuan bangsa yang utuh dan berdaulat. Selain didasari oleh latar belakang sosial budaya, geografi, dan sejarah yang sama, kesatuan bangsa Indonesia juga didasari oleh kesatuan pandangan, ideologi, dan falsafah hidup.
Pernyataan kedua tidak sesuai. Pada cuplikan novel tersebut menunjukan bahwa kesatuan pandangan, ideologi, dan falsafah hidup secara eksplisit tercantum pada lambang negara dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang bermakna ‘beraneka ragam (suku, ras, agama, budaya, golongan) tetap tetap satu (bangsa Indonesia).
Pernyataan ketiga sesuai. Karena memang benar gotong royong adalah salah satu contoh kesamaan budaya yang mendorong kesatuan bangsa Indonesia.
Pernyataan keempat sesuai. Pada cuplikan novel tersebut bahwa sensus biasanya dilakukan satu kali dalam satu dekade.
Pernyataan kelima sesuai. Pada cuplikan novel tersebut, sensus penduduk yang sudah pernah dilakukan di Indonesia, yaitu tahun 1920 (masa Hindia Belanda), 1961, 1971, 1980, 1990, 2000 dan terakhir tahun 2010 dan 2020.
Soal 2
Berdasarkan stimulus, tentukan pernyataan-pernyataan yang Sesuai dan Tidak Sesuai dengan memberikan tanda centang (✓) pada kolom pilihan yang sesuai.
No. | Pernyataan | Sesuai | Tidak Sesuai |
(1) | Pancasila sebagai dasar negara berhasil menyatukan bangsa Indonesia yang beragam sehingga sesuai dengan makna Bhinneka Tunggal Ika. |
|
|
(2) | Sensus Penduduk di wilayah Indonesia telah dilakukan sebanyak delapan kali. |
|
|
(3) | Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, penduduk Indonesia yang berjumlah 237 juta jiwa dapat dibedakan menjadi WNI dan WNA. |
|
|
(4) | Dari data Sensus Penduduk 2010, jumlah gabungan suku Batak dan Suku Madura mencapai 6,9 persen dari total populasi penduduk Indonesia. |
|
|
(5) | Data Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa jumlah penganut agama Kristen (Protestan dan Katolik), Hindu, Buddha, dan Konghucu tidak lebih dari 15 persen dari total populasi penduduk Indonesia. |
|
|
Pembahasan:
1. Sesuai. Pada teks tersebut pandangan, ideologi, dan falsafah hidup bangsa Indonesia secara holistik tecermin pada sila-sila Pancasila sebagai dasar negara. Sementara itu, kesatuan pandangan, ideologi, dan falsafah hidup secara eksplisit tercantum pada lambang negara dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang bermakna ‘beraneka ragam (suku, ras, agama, budaya, golongan) tetap tetap satu (bangsa Indonesia)’.
2. Sesuai. Sensus penduduk yang sudah pernah dilakukan di Indonesia, yaitu tahun 1920 (masa Hindia Belanda), 1961, 1971, 1980, 1990, 2000 dan terakhir tahun 2010 dan 2020.
3. Sesuai. Status kewarganegaran penduduk Indonesia sesuai SP 2010, mayoritasnya adalah WNI dengan jumlah mencapai 236.728 ribu jiwa atau sekitar 99,6%. Sementara itu, penduduk yang dikategorikan sebagai WNA mencapai 73 ribu jiwa atau sekitar 0,03%.
4. Tidak sesuai. Suku Batak dengan jumlah mencapai 8,5 juta jiwa (3,6%). Suku Madura yang mencapai 7,18 juta jiwa (3,03%). Jika digabungkan suku batak dan madura Hanya mencapai 6,63%
5. Sesuai. Kristen Protestan sebesar 16,5 juta jiwa (6,96%), Kristen Katolik sebanyak 6,9 juta jiwa (2,91%), Hindu 4,01 juta jiwa (1,69%), Budha sebesar 1,7 juta jiwa (0,72%) dan Konghucu dengan pemeluk sebesar 127,1 ribu jiwa (0,05%). Jika digabungkan hanya 12,06% dan tidak lebih dari 15%.
Soal 3
Jelaskan indikator kemajemukan bangsa Indonesia sesuai data Sensus Penduduk 2010 sebagaimana diuraikan pada stimulus.
Pembahasan:
Berdasarkan teks “Keberagaman Indonesia” dan sesuai data sensus penduduk 2010 maka dapat disimpulkan bahwa indikator kemajemukan bangsa Indonesia yaitu :
1. Status kewarganegaraan penduduk Indonesia sesuai sensus penduduk 2010, mayoritasnya adalah WNI (warga negara Indonesia) dengan jumlah mencapai 236.728 ribu jiwa atau sekitar 99,6%. Sementara itu, penduduk yang dikategorikan sebagai WNA (warga negara asing) mencapai 73 ribu jiwa atau sekitar 0,03%.
2. Komposisi penduduk Indonesia menurut kelompok suku bangsa dan berdasakan sensus penduduk 2010 bahwa dapat terlihat suku Jawa sebagai kelompok suku terbesar dengan populasi sebanyak 85,2 juta jiwa (40,2%). Suku bangsa terbesar kedua adalah suku Sunda dengan jumlah mencapai 36,7 juta jiwa (15,5%), menyusul suku Batak dengan jumlah mencapai 8,5 juta jiwa (3,6%). Suku terbesar ke empat adalah suku asal Sulawesi sebanyak 7,6 juta jiwa (3,3%) yang merupakan gabungan dari 208 suku bangsa di Sulawesi (selain suku Makassar, Bugis, Minahasa, dan Gorontalo). Terbesar kelima adalah suku Madura yang mencapai 7,18 juta jiwa (3,03%).
3. Agama yang dianut penduduk Indonesia dengan penganut paling banyak secara berturut berdasarkan sensus penduduk 2010 adalah agama Islam dengan jumlah 207,2 juta jiwa (87,18%), diikuti Kristen Protestan sebesar 16,5 juta jiwa (6,96%), Kristen Katolik sebanyak 6,9 juta jiwa (2,91%), Hindu 4,01 juta jiwa (1,69%), Budha sebesar 1,7 juta jiwa (0,72%) dan Konghucu dengan pemeluk sebesar 127,1 ribu jiwa (0,05%).
4. Bahasa yang digunakan penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk 2010 adalah pengguna bahasa daerah sebagai bahasa keseharian dan rumah tangga sebesar 79,5%. Sementara itu, 19,9% menggunakan bahasa Indonesia, dan sisanya sebesar 0,3% menggunakan bahasa asing.
Post a Comment for " Keberagaman di Indonesia Bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk. Kemajemukan ini"